LAPORAN
HASIL PRESENTASI
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata
Kuliah Media Pembelajaran Berbasis IT Dari Dosen Muh.
Samsudin S. Ag., M.Pd.
Oleh :
Zahrotun Nur Jannah (20120720013)
Laeli Nurhikmatul Munawaroh (20120720018)
Singgih Prabowo Aji (20120720034)
JURUSAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS AGAMA
ISLAM
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2014
A. Pendahuluan
Salah satu model desain pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru dalam merencanakan satuan pelajaran yaitu model assure yang secara sistematis merencanakan satuan pelajaran yang efektif memadukan penggunaan teknologi dan media di dalam ruang kelas.
B. Uraian Pelaksanaan
1. Tempat dan Waktu
Waktu pelaksanan diskusi:
Hari dan Tanggal : Senin, 19 Mei 2014
Waktu : 20.00 sampai 20.35 WIB
Tempat : Ruang FAI
Judul Makalah : Model Assure
Penyaji : Kelompok IV
Laeli Nurhikmatul Munawaroh
Zahtotun Nur Jannah
Singgih Prabowo Aji
Peserta : 18 Orang
2. Proses Jalannya Diskusi
a. Pembukaan
Moderator membuka diskusi dengan mempersilahkan penyaji untuk mempresentasikan materi.
b. Pembahasan materi
1) Penyaji 1 : Laeli Nurhikmatul Munawaroh
Penyaji pertama menyajikan pengertian model assure, menjelaskan tahapan – tahapan dari model assure dalam perancangan satuan pelajaran dan menjelaskan tahapan pertama yaitu analisis peserta didik dilanjutkan dengan penentuan standar dan tujuan.
2) Penyaji 2 : Zahrotun Nur Jannah
Penyaji kedua menyajikan mengenai pemilihan strategi, teknologi, media dan materi serta penggunaan teknologi, media dan materi.
3) Penyaji 3 : Singgih Prabowo Aji
Penyaji ketiga menyajikan mengenai meteri keharusan partisipasi peserta didik dan evalusi serta revisi.
c. Tanya Jawab
Dalam presentasi ini terdapat dua pertanyaan yang diajukan oleh 2 mahasiswi.
1) Penanya: Yelyana Dwi A.
“Apakah terdapat kelemahan dari model assure?”
Jawaban:
Dalam desaian model assure terdapat kelamahan atau keterbatasan yaitu: pertama, model assure tidak mengukur dampak terhadap proses belajar karena tidak didukung oleh komponen supersistem. Kedua, akan adanya penambahan tugas bagi seorang guru. Ketiga, perlu adanya upaya khusuk dalam mengarahkan peserta didik untuk persiapan kegiatan belajar mengajar.
2) Penanya: Khodijah Ummul M.
“Apakah model assure benar – benar berjalan di dunia pendidikan saat ini ?”
“Apa contoh penilaian autentik dalam dunia pendidikan ?”
Jawaban:
Iya, pastinya model assure ada yang menerapkan didunia pendidikan, hal ini dapat dilihat dari banyaknya penelitian maupun pengembangan pendidikan terkait model assure yang dapat digunakan oleh guru, serta dapat dilihat dari guru yang berhasil dalam melaksanakan proses pembelajaran. Hal ini kemungkinan besar karena guru tersebut melakukan perencanaan mata pelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik.
Contoh penilaian autentik adalah guru menilai portofolio yang dibuat oleh peserta didik baik perorangan maupun kelompok dari berbagai aspek, guru menilai kinerja peserta didik dari kegiatan kerja kelompok yang dilakukan, dan lain sebagainya.
d. Penutup
Diskusi ditutup oleh moderator dengan menyimpulkan hasil materi sekaligus menutup mata kuliah pada hari tersebut.
C. Kesimpulan
Dalam sebuah kegiatan jika direncanakan lebih dahulu, maka tujuan dari kegiatan tersebut akan lebih terarah dan lebih berhasil. Itulah sebabnya seorang guru maupun calon guru harus memiliki kemampuan untuk menerapkan disain model pembelajaran dalam merencanakan mata pelajaran yang akan disampaikan.
Disain model assure merupakan salah satu disain pembelajran yang dapat digunakan oleh guru dalam merencanakan mata pelajaran yang secara efektif memadukan teknologi dan media untuk mendukung dan meningkatkan pembelajaran peserta didik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar