Kamis, 08 Januari 2015

Ceritaku ~ Pendaftaran Anggota Perpusda


Hari ini adalah hari semangat.  Semangat karena rencananya aku bersama sahabat akan mengunjungi Perpustakaan Daerah di salah satu kota di Pulau Jawa. Oh ya, sebelumnya kenalkan namaku Leli, dan sahabatku bernama Vita. Oke, langsung saja aku kisahkan pengalamanku bersama Vita.


Siang itu waktu menunjukan jam 13.30, dan rupanya sang mentari masih bersemangat memancarkan cahayanya. 30 menit perjalanan, kami sampai di tempat tujuan. Yaitu Perpus Daerah atau sering disingkat Perpusda.

Selanjutnya kami masuk dan langsung disambut mas - mas ganteng di meja pendaftaran. Hehehe.... Perlu pembaca ketahui, ini adalah pertama kalinya kami berkunjung ke Perpusda, dan rencana kami akan mendaftar sebagai anggota Perpusda dengan formulir yang sudah kami siapkan sebelumya (formulir kami dapatkan dari teman sekelas).

Namun saat kami mengajukan pendaftaran anggota, ternyata kami di tolak mentah – mentah. Why ?? coba tebak apa yang salah dari kami ?? apa kami kurang cantik ? hahaha.....oh bukan itu... tetapi ternyata untuk menjadi anggota Perpusda, ada banyak persyaratan yang harus kami penuhi. Dan bodohnya sama sekali kami tidak tahu menahu. Wkwkwkwk.....bisa dibayangkan bagaimana reaksi kami ??? oh malunya.....muka kami serasa seperti kepiting rebus. Hahaha...

Dengan sejuta perasaan malu kami melihat papan persyaratan yang mas ganteng tunjukan. Dan kami pun keluar mencari tempat photo copy untuk menyertakan photo copy KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) sebagai salah satu persyaratan. Beruntungnya kami diberi petunjuk oleh salah satu pengunjung bahwa di samping Perpusda terdapat tempat photo copy.

Cap cus kami kesana, dan photo copy KTM pun sudah siap. Langsung saja kami bergegas kembali ke tempat pendaftaran. Apa yang terjadi ??? hahaha rupanya kami teledor. Dan untuk ke-2 kalinya kami mempermalukan diri di depan mas ganteng... hahaha.....ternyata dalam persyaratan tertulis foto copy KTP atau SIM dan KTM.

Okeee, semangat masih 45. Hehehe....Kami pun akhirnya kembali ke tempat photo copy yang sebelumnya. Dan begitu sampai kesana, lagi - lagi kami harus menerima pil pahit. Apa yang terjadi ?? "mesin error. photo copy tutup". Wkwkwkwk..... kasihan sekali kami...ckckckc....

Perjalanan berikutnya pun kami mulai, kami memutuskan untuk berkelana mencari tempat photo copy. Tekat kami tetap bulat, yaitu hari ini harus terdaftar sebagai anggota. Hohoho....Semangat...!!!!

Tanpa sadar rupanya kami berjalan kaki cukup jauh, 2 jam perjalanan akhirnya kami menemukan tempat photo copy. Alhamdulillah.....dan tepat pukul 16.30 kami sampai di tempat pendaftaran dengan muka cukup kusam. hehehe begitulah keadaanya. Dan setelah semua perjuangan yang kami lakukan, akhirnya terdaftarlah kami sebagai anggota Perpusda. Horeeeee.......yes...yes...!!!

Tapi kisah kami masih belum selesai disini loh, karena ternyata mesin pencetak kartu Perpus sedang error, hingga kami hanya diberikan kartu sementara berupa kertas hvs ukuran 7 x 5 cm dengan coretan tinta hitam yang menghiasinya.....Woooowww....luar biasa....!!!!!!!

Itulah hasil yang kami peroleh, walaupun untuk sementara tetapi itu cukup mengecewakan bagi kami. Ckckckck... Yah walaupun demikian, dari semua lika - liku yang kami lalui, banyak hikmah yang kami peroleh. Tentunya pembaca bisa menebak apa saja hikmah dari coretan ini, hehehe

Sekian .
Mohon maaf jika ada sesuatu yang kurang berkenan dihati pembaca. Terima kasih.

Rabu, 07 Januari 2015

Model - Model Pembelajaran (Kelompok II)





Video ini adalah karya kelompok II dalam memenuhi tugas mata kuliah media pembelajaran berbasis it. Video ini berisi teori model - model pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru dalam pembelajaran. 
Dalam video ini, kami mencoba menampilkan hasil karya kami dengan sentuhan program Ulead. Meskipun masih dalam tahap belajar, kami berusaha untuk menampilkanya dengan maksimal. 



Terima kasih.

Selasa, 06 Januari 2015

Multiple Intelligences for Islamic Teacher

Judul   Buku               : Multiple Intelligences for Islamic Teacher
Pengarang                   : Ariany Syurfah
Penerbit                       : Sygma Publishing
Tahun Terbit                : 2009
Kota Terbit                  : Bandung
Jumlah Halaman          : 168 hal
Harga buku                  : Rp 35.500,00

Mengajarkan islam dengan cara yang menyenangkan bukanlah hal yang mudah, namun bukan berarti tidak dapat dicoba. Secara garis besar buku ini berisi implementasi konsep multiple intelligence (kecerdasan majemuk) dalam pengajarankan islam kepada anak menggunakan metode yang menyenangkan, terutama untuk anak – anak usia dini yang memiliki kecenderungan senang bermain.

Didalam setiap tema pada buku ini, dijelaskan apa aktivitas yang akan dilakukan, tujuan yang akan dicapai, media yang diperlukan, pemaparan kecerdasan majemuk yang akan didapatkan, serta langkah – langkah yang akan dilakukan oleh pembaca.

Selain itu, buku ini cukup mewakili materi – materi dalam pengajaran islam yang diajarkan di sekolah maupun yang sering ditemukan dan dialami anak dalam kehidupan sehari – hari, seperti materi keimanan, Al Qur’an, fiqh, akhlaq, dan tarikh.

Buku ini pantas dibaca oleh siapa saja, terutama orang tua dan guru dalam pengajaran islam dengan mengoptimalkan kecerdasan majemuk anak agar mampu memahami dan mengimplemtasikan pesan-pesan Islam secara menyenangkan

Senin, 05 Januari 2015

Taare Zameen Par


Film yang mengisahkan tentang seoarang anak bernama Ishaan Awasthi  yang kesulitan dalam membaca maupun menulis. Dia selalu melihat dunia dengan imajinasinya. Setiap pelajaran mendapat nilai jelek, sehingga membuat guru-gurunya geram. Padahal, kakak lelakinya yang bernama Yohaan merupakan siswa favorit juga atletik hebat.


Puncaknya, orang tua Ishaan memindahkannya ke boarding school. Namun di sekolah barunya juga tak jauh berbeda. Bahkan Ishaan yang tadinya memiliki hobi melukis justru di sekolah barunya kini berhenti melukis.


Sampai akhirnya ada seorang guru baru bernama Ram Shankar Nikumbh yang mau melatih Ishan agar bisa seperti layaknya anak - anak lain.


Pada akhir cerita, Nikumbh menggelar kontes melukis bagi semua guru dan siswa. Dan dari kontes tersebut akan dipilih lukisan terbaik untuk dijadikan cover buku akhir tahun sekolah. lukisan yang terpilih yakni milik Ishaan dan Nikumbh.


Film ini mengajarkan tentang hakikat memahami dan mendidik anak. Setiap anak yang terlahir di dunia memiliki keunikan masing -  masing, dengan potensi luar biasa yang dilmilikinya. Sudah menjadi tugas orang tua untuk lebih mengetahui perkembangan dan pertumbuhan anak agar tidak salah dalam mendidik anak.

Dan guru yang baik adalah guru yang mau tahu siapa muridnya, kenapa dengan muridnya, mengapa dengan muridnya, dan bagaimana dengan muridnya.

Film “Taare Zameen Par” Amir Khan ini perlu di tonton oleh semua orang, terutama oleh orang tua dan guru. 


Sutradara         : Aamir Khan
Produser           : Aamir Khan
Penulis              : Amole Gupte
Tanggal Rilis    : 21 December 2007
Durasi               : 140 min.
Negara             : India
Bahasa             : Hindi dan English
Pemain             : Aamir Khan sebagai Ram Shankar Nikumbh
                           Darsheel Safary sebagai Ishaan Awasthi
                           Tisca Chopra sebagai Maya Awasthi/Ma
                           Vipin Sharma sebagai Nandkishore Awasthi/Papa
                           Sachet Engineer sebagai Yohaan Awasthi/Dada

Minggu, 04 Januari 2015

Banyak Anak Banyak Rezeki. Benarkah ???


Orang tua yang baik adalah orang tua yang dapat mendidik anaknya menjadi sholeh dan sholehah yang tumbuh dan berkembang hidup untuk beribadah kepada Allah SWT. Mengapa demikian ?

Karena anak sholeh dan sholehah secara tidak langsung memberikan keberkahan dan nikmat kepada kedua orang tuanya dan kehadiranya merupakan sebuah rezeki yang dapat melahirkan ragam kebaikan.

Namun, jika kedua orang tua gagal mendidik anaknya dengan benar dan baik, maka mereka akan tumbuh dalam kondisi tidak mengenal Allah, bahkan bisa jadi anaknya akan membuat orang tua lupa kepada Allah, sehingga yang seharusnya anak menjadi rezeki justru menjadi musibah.

Jadi  “banyak anak banyak rezeki” hanya akan berlaku bagi orang tua yang banyak anak serta sungguh - sungguh mendidik anaknya dengan pendidikan yang baik dan benar. Sehingga mereka tumbuh dan berkembang sebagai anak yang akan membawa rezeki kepada kedua orang tuanya.