Kamis, 09 Mei 2013

‘Ulumul Qur’an

Pengertian, Pertumbuhan dan Perkembanganya

Al-Qur’an Karim adalah mukjizat islam yang kekal dan mukjizatnya selalu diperkuat oleh kemajuan ilmu pengetahuan. Yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW.

Para sahabat sangat antusias untuk menerima Al-Quran dari Raslullah, menghafalnya dan memahaminya serta selalu berusaha mengamalkan Qur’an dan memahami hukum-hukumnya.

Di riwayatkan dari Abu Hurairah as-Sulami, ia mengatakan :
“Mereka yang membaca Al-Quran kepada kami, seperti Usman bin ‘Affan dan Abdullah bin Mas’ud serta yang lain menceritakan bahwa mereka bila belajar dari Nabi s.a.w sepuluh ayat, mereka tidak melanjutkanya sebelum mengamalkan ilmu dan amal yang ada di dalamnya. Mereka berkata : ‘Kami mempelajari Qur’an berikut ilmu dan amalanya sekaligus.’”

Rasulullah mengizinkan kepada sebagian sahabatnya untuk menulis hadist, tetapi hal yang berhubungan dengan Qur’an tetap didasarkan pada riwayat yang melalui petunjuk di zaman Rasulullah, di masa kekhalifahan Abu Bakar dan Umar r.a.

Kemudian datang masa kekhalifahan Usman r.a dan keadaan menghendaki untuk menyatukan kaum Muslimin pada satu mushaf. Mushaf itu disebut Mushaf Imam. Penulisan mushaf  tersebut dinamakan ar-Rasmul ‘Usmani yaitu dinisbahkan kepada Usman. Dan dianggap sebagai permulaan dari ‘Ilmu Rasmil Qur’an.

Kemudian datang masa kekhalifahan Ali r.a dan atas perintahnya,  Abul Aswad ad-Du’ali meletakan kaidah-kaidah Nahwu, cara mengucapkan yang tepat, baku dan memberikan ketentuan rakaat pada Qur’an. Ini juga dianggap sebagai permulaan ‘Ilmu I’rabil Qur’an.

Diantara para mufasir yang termasyur dari para sahabat adalah empat orang khalifah, kemudian Ibn Mas’ud, Ibn ‘Abbas, Ubai bin Ka’b. Zaid bin Sabit, Abu Musa al-Asy’ari dan Abdullah bin Zubair.

Kata ‘ulum  jamak dari kata ‘ilmu. ‘ilmu berarti al-fahmu wal idrak (“Paham dan Menguasai”). Kemudian arti kata ini berubah menjadi masalah-masalah yang beraneka ragam yang disusun secara ilmiah.

Jadi; yang dimaksud dengan ‘Ulumul Qur’an ialah ilmu yang membahas masalah-masalah yang berhubungan  dengan Qur’an dari segi asbabun nuzul, “sebab-sebab turunya Qur’an”, pengumpulan dan penerbitan Qur’an, pengetahuan tentang surah-surah Mekah dan Madinah, an-nasikh wal mansukh, al-muhkam wal mutasyabih dan lain sebagainya yang berhubungan dengan Qur’an. Terkadang ilmu ini dinamakan juga Usulut Tafsir (dasar-dasar tafsir), karena yang dibahas  berkaitan dengan beberapa masalah yang harus diketahui oleh seseorang mufasir sebagai sandaran dalam manfsirkan Qur’an.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar